Sabtu, 27 Maret 2010 08.04

Toxoplasma....?

Tanya Jawab Seputar Toxoplasma

(drh. Neno Waluyo S, 2007)
Apakah Toxoplasma dan Toxoplasmosis itu ?
Toxoplasma atau Toxoplasma gondii adalah sejenis hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa. Toxoplasma merupakan  parasit  yang dapat menginfeksi hewan dan manusia.
Toxoplasmosis adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii.

Mengapa Toxoplasma gondii sering disebut virus ?
Toxoplasmosis terkenal sebagai salah satu penyakit yang harus diwaspadai pada ibu-ibu atau calon ibu yang hendak mengandung anaknya (hamil). Penyakit lainnya adalah Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Semua penyakit ini sering disingkat menjadi TORCH (Toxoplasma,Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Ketiga penyakit terakhir disebabkan oleh virus, sehingga orang sering salah pengertian dan menganggap toxoplasma adalah virus.

Siapa saja yang dapat terinfeksi toxoplasma ? 
Semua orang  dapat terinfeksi toxoplasma. Laki-laki  dan perempuan baik muda ataupun tua dapat terinfeksi toxoplasma.

Hewan apa saja yang dapat terinfeksi toxoplasma ?
Hampir semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi toxoplasma. Hewan yang sering berada disekitar manusia & kucing seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, ayam, burung, babi dll juga dapat terinfeksi toxoplasma. Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dll juga dapat terinfeksi toxoplasma.

Mengapa kucing dianggap sebagai sumber utama penularan toxoplasma ?
Sebenarnya semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan toxoplasma kepada manusia. Toxoplasma berkembang biak mengikuti suatu siklus hidup (seperti siklus hidup pada kupu-kupu). Toxoplasma dapat berkembang dengan cara membelah diri (non seksual) dan seksual (makro gamet dan mikro gamet). Pada hewan-hewan selain kucing toxoplasma berkembang biak dengan cara non seksual. Kucing adalah inang definitif toxoplasma. Dalam tubuh kucing, toxoplasma dapat berkembangbiak dengan cara seksual dan non seksual.

Bagaimana cara penularan toxoplasma ?
Kucing yang terinfeksi toxoplasma hanya menyebarkan ookista dalam jangka waktu tertentu, yaitu sekitar 10 hari sejak terinfeksi. Setelah 10 hari jumlah ookista yang disebarkan biasanya sangat sedikit dan mempunyai resiko penularan yang sangat kecil. Penyebaran ookista ini biasanya terjadi pada kucing muda. Penyebaran ookista biasanya tidak terjadi pada kucing dewasa karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih baik dan relatif dapat mengendalikan sendiri infeksi toxoplasma tersebut.
Manusia atau hewan dapat tertular bila menelan kista atau ookista toxoplasma.
Kista tersebut dapat hidup dalam otot (daging) manusia dan berbagai hewan lainnya. Penularan juga dapat terjadi bila hewan atau manusia tersebut memakan daging mentah atau daging setengah matang yang mengandung kista toxoplasma.
Kista toxoplasma juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu tertentu. Dari tanah ini toxoplasma dapat menyebar melalui hewan, tumbuh-tumbuhan atau sayuran yang kontak dengan kista tersebut.

Mengapa orang yang tidak memelihara kucing bisa terinfeksi  toxoplasma ?
Toxoplasma terdapat diseluruh dunia secara meluas. Kucing bukanlah sumber utama penularan toxoplasma. Yang pasti orang tersebut pernah menelan kista toxoplasma yang masih hidup. Kista bisa berada pada sayuran  atau daging yang tidak dimasak sempurna.

Benarkah toxoplasma menular melalui liur dan bulu kucing ?
Tidak. Bentuk menular dari toxoplasma adalah bradizoit dan kista, kista hanya dikeluarkan oleh kucing yang positif terinfeksi melalui kotorannya (feces). Selama bulu dan liur kucing tidak mengandung kista kita tidak akan tertular toxoplasma bila membelai bulu kucing. Bahkan bila pada bulu kucing terdapat kista, dan pindah ke tangan kita pada saat membelai bulunya, penularan masih bisa dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun hingga bersih.

Bagaimana gejala manusia yang terinfeksi toxoplasma ?
Sebagian besar manusia yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali (subklinis). Meskipun jarang terjadi, pada infeksi yang akut dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar pertahanan (limfoglandula) yang terdapat disekitar leher, ketiak, dll.

Apa akibat toxoplasma pada hewan  ?
Sebagian besar infeksi toxoplasma pada hewan bersifat sub klinis (ringan dan tidak menunjukkan gejala sama sekali). Pada infeksi yang parah dapat menyebabkan diare dan cacat pada fetus kucing atau hewan lainnya

Bagaimana akibat toxoplasma pada manusia  ?
Pada pria, infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan kemandulan. Toxoplasma dan menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut menjadi mandul, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur.
Seperti pada pria, infeksi toxoplasma yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma.
Yang paling berbahaya adalah akibat toxoplasma terhadap Janin/fetus. Kista toxoplasma bisa berada di otak janin menyebabkan cacat dan berbagai macam gangguan syaraf seperti gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah janin dengan ukuran kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus). 
_______________________________________________
http://www.kucingkita.com/modules.php?name=Sections&op=viewarticle&artid=57

Toxoplasma Dalam Angka
(drh. Neno Waluyo S, 2007)

Toxoplasma tersebar luar diseluruh dunia. Setidaknya 1/3 populasi penduduk dunia pernah terinfeksi toxoplasma dan tidak menunjukan gejala terinfeksi.

Sekitar 80 % wanita Perancis yang hamil, pernah terinfeksi toxoplasma sebelum kehamilan tersebut terjadi. Tingginya persentase ini  berhubungan dengan gaya hidup orang Perancis yang senang mengkonsumsi makanan yang dimasak setengah matang.

Penularan toxoplasma dari ibu ke janin anak, berakibat fatal. Di Jerman, sekitar 2500 anak setiap tahun menderita akibat infeksi toxoplasma ini.

Beberapa hewan dapat terinfeksi toxoplasma. Hewan yang terinfeksi atau pernah terinfeksi menghasilkan antibodi terhadap toxoplasma. Berikut ini hasil penelitian antibodi terhadap toxoplasma pada beberapa hewan di Amerika Serikat.

No
Hewan
% positif
1
Anjing
59 %
2
Kucing
34 %
3
Babi
30 %
4
Sapi
47 %
5
Kambing
48 %

Frekuensi Toxoplasmosis pada hewan

No
Tempat
Hewan
Frekuensi
Peneliti
1
Jakarta
-Babi
-Kucing
-Anjing
28 %
77.7 %
76.5 %
Koesharyono & Gandahusada
2
Kalsel
-Kambing
-Kucing
61 %
41 %
Dufee
3
Taiwan
-Babi
-Kucing
30.5 %
27.7 %
Dufee
4
Hongkong
-Babi
-Anjing
71 %
29.4 %
Ludlam Chabra


Frekuensi Toxoplasmosis Pada Penduduk Di Berbagai Daerah Indonesia


No
Tempat
Frekuensi
Peneliti
tahun
1
Kalimantan barat
3 %
Cross
1976
2
Sulawesi tenggara
8 %
Clark
1973
3
Sulawesi utara
8 %
-
-
4
Sumatera utara
9 %
Cross
1975
5
Surabaya
9 %
Yamamoto
1970
6
Jawa tengah
10 %
Cross
1975
7
Jawa barat
20 %
-
1973
8
Kalimantan selatan
31 %
-
-
9
Ujung pandang
60 %
Rasiyanto
1976

Referensi

Gandahusada S. Koesharyono C. Prevalensi zat anti toxoplasma gondii pada kucing dan anjing di Jakarta. Penelitian, 1982.
Hiswani. Toxoplasmosis penyakit zoonosis yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil.  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2003

Priyana A. Oesman P, Kresno SB. Prevalensi anti Toxoplasma Gondii pada pemelihara kucing atau anjing di Jakarta, 1987.
Ressang A.A. Patologi Khusus Veteriner, IFAD Project, Bali 1984.

Schurrenberger, P.R. dan William, T.H. Dchtisar Zoonosis Penerbit ITB, Bandung, 1991.
Partodihardjo, S. Ilmu Reproduksi Hewan, Penerbit Mutiara. Jakarta, 1980.

Priyana, A Oesman P, Kresno SB. Toxoplasmosis Medika No. 12 tahun 14, 1988: 1164-1167.
Jacquier Patrick. http://www.roche.com.

___________________________________________________________
http://www.kucingkita.com/modules.php?name=Sections&op=viewarticle&artid=56



 Tindakan Pencegahan Toxoplasma


(drh. Neno Waluyo S, 2007)

Pencegahan pada kucing atau hewan peliharaan lainnya 
 Periksakan kucing kesayangan anda ke dokter hewan. Tes laboratorium untuk toxoplasma biasanya menggunakan antibodi dari darah kucing. Untuk daerah Jakarta tes biasanya dilakukan di Rumah sakit hewan Jakarta (ragunan) atau dinas peternakan. Biaya tes berkisar Rp 200-300 ribu.
Kucing yang positif terinfeksi toxoplasma harus diberi obat. Obat yang diberikan biasanya berupa antibiotik clyndamicin. Konsultasikan hal ini dengan dokter hewan anda.
Jangan berikan makanan berupa daging atau ikan yang masih mentah.
Kucing yang mengkonsumsi makanan komersial berupa makanan kering atau kalengan dan selalu berada di dalam rumah, sangat jarang bahkan tidak akan pernah terinfeksi toxoplasma.
Bersihkan kotak litter pasir/kotoran kucing  setiap hari.
Cegah kucing berburu tikus atau berkeliaran diluar rumah.
Cegah kucing peliharaan anda kontak dengan kucing liar.
Selalu jaga kebersihan dan kesehatan kucing kesayangan anda.

Pencegahan  secara umum
Segera periksakan diri anda positif toxoplasma atau tidak. Terutama para wanita atau wanita yang mempunyai rencana untuk hamil. Tes darah bisa dilakukan di beberapa laboratorium diagnostik seperti Prodia. Konsultasikan hal ini dengan dokter langganan anda.
Lihat juga : Pemeriksaan Laboratorium Toxoplasma.
Masak daging dengan sempurna, minimal dengan suhu 70 oC
Cuci tangan, dan peralatan yang berhubungan dengan pengolahan daging dengan sabun
Cuci buah-buahan dan sayuran dengan bersih
Gunakan sarung tangan pada saat berkebun atau kontak dengan tanah. Tanah yang terkontaminasi toxoplasma melalui feces kucing adalah sumber infeksi yang potensial.

Pencegahan pada Ibu hamilAgar ibu hamil terhindar dari infeksi toksoplasmosis, ikuti langkah-langkah pencegahan infeksi sedini mungkin:
kucing atau binatang piaraan yang ada di rumah segera bawa ke dokter hewan, untuk mengetahui apakah binatang peliharaan terinfeksi parasit toksoplasma secara aktif atau tidak
Apabila kucing atau binatang piaraan tersebut terlihat sakit mungkin masih dalam masa penularan selama kurun 6 minggu sebaiknya dititipkan ketempat penitipan bintang.
Jangan biarkan bintatang peliharaan anda memburu mangsanya sendiri diluar rumah ,dan jangan berikan makanan daging mentah.
Jangan mengadakan kontak langsung, baik dengan kandang maupun kotoran hewan piaraan. Mintalah orang lain untuk membersihkannya. Jika terpaksa harus membersihkan sendiri, pakailah sarung tangan, dan cucilah tangan Anda sampai bersih. Jangan lupa untuk member-sihkan kandang kucing setiap hari.
Hindari mengkonsumsi daging mentah, setengah matang atau minum susu yang belum disterilkan.
Cuci sampai bersih sayuran dan buah-buahan sebelum Anda konsumsi.
Segeralah konsultasikan ke dokter bila  Anda kemungkinan terinfeksi parasit toksoplasma  akibat binatang peliharaan dirumah.
_____________________________________________
http://www.kucingkita.com/modules.php?name=Sections&op=viewarticle&artid=54

0 Comments On "Toxoplasma....?"